Dalam
banyak hal, sebenarnya kerja menulis itu mudah. Kami bisa menulis apapun dengan
yang kami mau, baik tentang agama, konflik, bencana, pertengkaran dan
sebagainya. Kami hidup dengan menulis sesuka hati kita yang untuk banyak
orang-orang baca. Kebanyakan para pembaca tidak perlu tau apa yang ditulis oleh
Penulis itu asli karyanya atau bukan. Selama ia menikmati yang ia baca, seorang
Penulis akan mendapat sebuah apresiasi dari orang banyak.
Namun
kenyataan pahit dari seorang Penulis adalah mereka harus siap dikritik atau
juga tidak diperhatikan. Sesuatu yang ditulis oleh Penulis, tidak tau berapa
waktu yang mereka pakai untuk
menciptakan sesuatu yang bisa dibaca. Para pembaca hanya memberikan apresiasi
atau kritikan yang mereka suka terhadap sesuatu yang terlihat ramai, dan untuk
selebihnya mereka tidak peduli terhadap apa yang mereka berikan.
Dunia
seringkali tak ramah pada bakat baru, pada karya baru. Karena itu orang baru
membutuhkan teman. Kami bisa lakukan apa saja dengan menulis. Di saat kami
tidak mampu berbicara, kami bisa lakukan itu dengan menulis. Di saat kami tidak
mampu menyampaikan sebuah perasaan, kami bisa lakukan itu dengan menulis. Ya
meskipun, kadang dunia tak ramah pada karya baru. Kata-kata yang sulit kami
rangkai dengan membutuhkan waktu lama bisa dihancurkan sedetik dengan kritikan
pedas dari sang pembaca.
Tidak
semua orang bisa jadi Artis hebat, tapi Artis hebat berasal dari mana saja. Dan
untuk menulis ? Semua orang bisa menulis. Kritikan pedas pun kegiatan menulis.
Bahkan kegiatan di sekolah pun kita belajar menulis. Dan untuk orang yang buta
huruf ? Kembali ke kalimat kedua, kalau semua orang itu bisa menulis. Namun,
untuk yang tidak bisa dari seorang Penulis adalah merangkai kata-kata yang
mampu bisa orang-orang mau membacanya.
Sulit
dipercaya kalau sebenarnya seorang Penulis lebih suka membaca daripada menulis.
Dan kebanyakan dari mereka selalu sendiri, jarang bergaul dengan teman. Alasan
mereka menulis adalah untuk bisa dibaca orang-orang, namun kenyataannya karena
mereka membaca tulisan orang lain. Karya seorang Penulis dikatakan bagus bukan
dari jumlah komentar positif yang berikan, melainkan bisa menyentuh hati sang
pembaca dan penulis itu sendiri. Ketika sudah mampu untuk menarik hati
keduanya, seorang Penulis pun akan terus menulis.
*menulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalo mau hujat juga gpp koq, kasih komentar terburuk anda..