Di kehidupan ini, kita
selalu dilibatkan dengan masalah atau kesulitan. Entah sulitnya kebutuhan,
ekonomi, keinginan, menyelesaikan tugas, menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Terlebih
lagi untuk kita-kita yang sudah tidak bergantung pada orang tua kita, tentunya
kita menyelesaikan segala kesulitan itu dengan usaha kita sendiri.
Kadang kita
suka kesel, ngeluh, lelah, bingung, pusing, marah, ketika kita kesulitan untuk
menyelesaikan masalah kita. Namun, ketika kita seperti itu, itu berarti kita sudah
mengerti apa itu berusaha ? Berusaha itu sulit. Dan ketika kita sudah menyelesaikan kesulitan kita, dengan dibantu oleh orang lain, itu berarti kita sudah mengerti apa itu hidup. Bahwa hidup tidak bisa sendiri.
mengerti apa itu berusaha ? Berusaha itu sulit. Dan ketika kita sudah menyelesaikan kesulitan kita, dengan dibantu oleh orang lain, itu berarti kita sudah mengerti apa itu hidup. Bahwa hidup tidak bisa sendiri.
Segala masalah kita
berbeda-beda, masalah kita engga netep itu-itu aja, dan setiap masa
bertambahnya kita dewasa, masalah kita menjadi lebih tambah rumit dari masalah
sebelumnya. Entah kenapa, ketika kita mendapat masalah baru, kalau kita
pikir-pikir, ternyata masalah sebelumnya ngga seberapa kalau dibandingkan
dengan masalah sekarang. Tentunya kalau kita mengingat masalah sewaktu kecil,
itu masih bukan apa-apanya kalau dipikirkan sekarang.
Saya berbicara tentang
masalah dalam arti luas (apa saja), entah seperti yang masih sekolah punya
masalah dengan nilai, yang sudah bekerja punya masalah tentang ekonomi, atau
juga kalian-kalian yang punya masalah tentang
kebutuhan/ber-wirausaha/pertemanan/percintaan/pekerjaan, dll. Jadi pada intinya,
sesuatu tentang sulitnya punya masalah, ehhh.. sesuatu tentang kesulitan dan masalah. Dan percayalah, sebenarnya ngga sesulit yang kita pikirkan
Kita pasti pernah
ngeluh, kesel, marah, kebingungan dengan masalah yang kita miliki. Setelah
masalah satu selesai, muncul lagi masalah selanjutnya, setelah masalah
selanjutnya selesai, ada lagi masalah baru, dan setelah selesai lagi, ada lagi-
ada lagi- dan terus ada lagi. Kok gitu? Gitu aja terus, sampe gua bisa dapetin
dia (dia-nya siapa?) KAGA TAUU, nahh itu masalahnya. Ya begitulah hidup. *biar lucu aja #ngeless
Masalah sewaktu kecil,
tentunya engga relavan dengan yang sekarang. Pernah ngga, lu pikir-pikir tentang
masalah sewaktu kecil itu, ternyata ngga sesulit yang kita pikirkan jika
dipikir sekarang. Seperti masalah tentang nilai jeblok, tidak diberi uang
jajan, bermusuhan dengan teman. Hanya saja sewaktu itu, kita tidak melihat atau
berfikir ada masalah yang lebih sulit lagi, kita hanya berfokus pada keluh
kesah yang kita rasakan, dan hanya ingin dimengerti tidak mau mengerti.
Ketika kecil sewaktu
sekolah kelas 1 SD, kita mendapat nilai matematika 100. Kalau dipikir sekarang
rasanya emang ngga relavan, karena, ya soalnya juga mudah-mudah, kita ngga
terlalu bangga kalau dipikir sekarang. Namun, kalau kita malah mendapat nilai
50, kita pasti bakal berkata “Kenapa dulu soal segampang itu gua kaga bisa
yahh??”. Terus apa? Ya coba saja kita pikirkan masalah kita yang sekarang,
mungkin saat ini kita mengira masalah saat ini begitu rumit, dan mungkin ke
depannya atau ketika kita mendapat masalah yang lebih sulit lagi, kita bakal
berkata “Ternyata masalah gua yang lalu, ngga terlalu begitu sulit yang gua
pikirkan”. Hanya saja, yang membuat semuanya jadi sangat sulit itu pikiran kita
dan keluh kesah kita.
Ketika kita kesel,
ngeluh, marah, masalah yang sebenarnya biasa-biasa saja, malah jadi sulit-
malah jadi tambah rumit ke kepala. Ya memang ngga papa kita kesel, kita ngeluh,
kita marah, saat punya masalah, asalkan kita ngga boleh nyerah. Namun, lebih
bagus lagi ketika kita menjalaninya dengan keikhlasan, dengan terima lapang
dada. Anggap aja masalah itu sebuah tantangan, bukan beban, kalau kita masih
tetep ngeluh, kita pikirkan kalau ada masalah yang lebih sulit lagi daripada
ini. Kalau masalah seperti ini saja tidak bisa diselesaikan, bagaimana dengan
masalah selanjutnya ? Namun yang terpenting, kita ngga boleh nyerah.
Yakinkan dalam diri
kita, semua masalah/kesulitan itu bakal kita lewatin. Seperti, ingin memulai
nge-Blog, ingin memulai jadi youtubers, ingin memulai ber-wirausaha, ingin
mulai berkarier, namun semua itu sulit untuk dimulai dan dijalani nantinya.
Bagaimana kalau awal saya buruk ? Bagaimana jika di tengah jalan nanti berhenti
? Bagaimana jika saya tidak berhasil ? Bagaimana dengan resiko yang saya dapatkan
? Semua pertanyaan takut itu kembalikan lagi ke kata “Yakinkan dalam diri kita,
bahwa semua masalah/kesulitan itu bakal kita lewatin”. Yang terpenting itu,
bukan berhasil atau tidaknya, tapi niat mau atau tidaknya kita memulai. Kalau
kita terus berpikiran takut/negatif, kita ngga bakalan pernah melewati
kesulitan itu, alias ngajedog wae/cicing-cicing wae/diem-diem bae (ngopi
napa). Ibarat pertandingan sepak bola, antara menang atau kalah, tapi kita
bukan pemain, melainkan penonton.
Setelah memulai,
ternyata engga sesulit yang kita pikirkan kok. Kita ingin mulai nge-blog, tapi
bingung mau nulis apa?, ketika kita yakinkan dalam diri kita untuk memulai
menulis, ternyata menulis ngga sesulit yang kita kira. Kita ingin
ber-wirausaha, tapi bingung ingin jualan apa?, ketika kita yakinkan dalam diri
kita untuk berjualan pempek, ternyata ngga sesulit yang kita kira, dan juga
yang lainnya. Semua itu tergantung dari niat dan kemauan kita untuk memulai.
Sekali lagi saya
ulangi, saya berbicara masalah dalam hal apa saja. Dulu saya sulit untuk
berkenalan dengan yang tidak saya kenal, dulu saya tidak berani sekolah tanpa
teman yang saya kenal, dulu saya tidak berani ambil kegiatan ekstrakurikuler
sendirian, dulu saya sulit untuk mulai mengarang cerita, dulu saya sulit untuk
akrab dengan wanita, namun semua kesulitan itu, ternyata ngga sesulit yang saya
kira. Setelah saya berani untuk memulai, ternyata rasa takut/sulit itu saya
lewati dengan sendirinya. Kalau kita pikir sesuatu itu sulit, jika sudah
dilewati, ada rasa senang tersendiri dalam diri kita yang tidak dirasakan oleh
orang lain. Contohnya saya yang sulit untuk mengupdate postingan blog saya, saya
bingung ingin memposting artikel apa lagi ? Ketika saya kuatkan kemauan untuk
mengupdate, ternyata ngga sesulit yang saya kira. Setelah itu, ada rasa senang
tersendiri dalam diri saya. #gembira
Kita bisa aja bermimpi
untuk jadi artis hebat, untuk jadi pemain sepak bola terkenal, untuk jadi aktor
ternama. Namun, kembali lagi ke diri kita saat ini, kalau itu semua sulit untuk
terjadi, sulit untuk diperjuangkan. Yang pertama harus dilakukan adalah niat
kemauan berani untuk memulai, ketika sudah memulai, ketika sudah semaksimal
berusaha, ternyata ngga sesulit yang kita kira kok. Dan setelah itu, kita bakal
menemukan masalah/kesulitan yang baru. Tentunya kalau kita pikir-pikir,
ternyata memulai itu engga sesulit yang kita kira, kalau dibandingkan dengan
masalah baru saat ini. Di saat kita mengeluh, tinggal kita pikirkan kalau ada
masalah yang lebih sulit lagi daripada ini. Dan semua itu kembali lagi ke niat
kemauan kita.
Sebelum saya akhiri
post ini, saya punya pesan, kita boleh kesel, kita boleh ngeluh, kita boleh
marah, tapi tetep kita ngga boleh nyerah dengan masalah yang kita hadapi. Akan
lebih bagus lagi, ketika kita terima lapang dada & keikhlasan hati. “Sesungguhnya
beserta kesulitan itu ada kemudahan” (Q.S 94 : 6), Tuhan tidak akan memberi
suatu ujian pada seseorang, di luar batas kemampuannya. So, nikmati segala
proses kesulitannya, di samping itu ada hikmah dan pelajaran yang kita
dapatkan.
Salam...
Gua suka artikel ini,trima kasih telah membuka pikiran gua untuk memulai dan masuk ke dunia blogger.
ReplyDeleteSama-sama gan, semangat & selamat memulai nge-blog nya.
Delete