Wednesday, December 12, 2018

Ternyata Engga Sesulit yang Kita Kira


Di kehidupan ini, kita selalu dilibatkan dengan masalah atau kesulitan. Entah sulitnya kebutuhan, ekonomi, keinginan, menyelesaikan tugas, menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Terlebih lagi untuk kita-kita yang sudah tidak bergantung pada orang tua kita, tentunya kita menyelesaikan segala kesulitan itu dengan usaha kita sendiri.

Kadang kita suka kesel, ngeluh, lelah, bingung, pusing, marah, ketika kita kesulitan untuk menyelesaikan masalah kita. Namun, ketika kita seperti itu, itu berarti kita sudah
mengerti apa itu berusaha ? Berusaha itu sulit. Dan ketika kita sudah menyelesaikan kesulitan kita, dengan dibantu oleh orang lain, itu berarti kita sudah mengerti apa itu hidup. Bahwa hidup tidak bisa sendiri.

Segala masalah kita berbeda-beda, masalah kita engga netep itu-itu aja, dan setiap masa bertambahnya kita dewasa, masalah kita menjadi lebih tambah rumit dari masalah sebelumnya. Entah kenapa, ketika kita mendapat masalah baru, kalau kita pikir-pikir, ternyata masalah sebelumnya ngga seberapa kalau dibandingkan dengan masalah sekarang. Tentunya kalau kita mengingat masalah sewaktu kecil, itu masih bukan apa-apanya kalau dipikirkan sekarang.

Saya berbicara tentang masalah dalam arti luas (apa saja), entah seperti yang masih sekolah punya masalah dengan nilai, yang sudah bekerja punya masalah tentang ekonomi, atau juga kalian-kalian yang punya masalah tentang kebutuhan/ber-wirausaha/pertemanan/percintaan/pekerjaan, dll. Jadi pada intinya, sesuatu tentang sulitnya punya masalah, ehhh.. sesuatu tentang kesulitan dan masalah. Dan percayalah, sebenarnya ngga sesulit yang kita pikirkan

Kita pasti pernah ngeluh, kesel, marah, kebingungan dengan masalah yang kita miliki. Setelah masalah satu selesai, muncul lagi masalah selanjutnya, setelah masalah selanjutnya selesai, ada lagi masalah baru, dan setelah selesai lagi, ada lagi- ada lagi- dan terus ada lagi. Kok gitu? Gitu aja terus, sampe gua bisa dapetin dia (dia-nya siapa?) KAGA TAUU, nahh itu masalahnya. Ya begitulah hidup. *biar lucu aja #ngeless

Masalah sewaktu kecil, tentunya engga relavan dengan yang sekarang. Pernah ngga, lu pikir-pikir tentang masalah sewaktu kecil itu, ternyata ngga sesulit yang kita pikirkan jika dipikir sekarang. Seperti masalah tentang nilai jeblok, tidak diberi uang jajan, bermusuhan dengan teman. Hanya saja sewaktu itu, kita tidak melihat atau berfikir ada masalah yang lebih sulit lagi, kita hanya berfokus pada keluh kesah yang kita rasakan, dan hanya ingin dimengerti tidak mau mengerti.

Ketika kecil sewaktu sekolah kelas 1 SD, kita mendapat nilai matematika 100. Kalau dipikir sekarang rasanya emang ngga relavan, karena, ya soalnya juga mudah-mudah, kita ngga terlalu bangga kalau dipikir sekarang. Namun, kalau kita malah mendapat nilai 50, kita pasti bakal berkata “Kenapa dulu soal segampang itu gua kaga bisa yahh??”. Terus apa? Ya coba saja kita pikirkan masalah kita yang sekarang, mungkin saat ini kita mengira masalah saat ini begitu rumit, dan mungkin ke depannya atau ketika kita mendapat masalah yang lebih sulit lagi, kita bakal berkata “Ternyata masalah gua yang lalu, ngga terlalu begitu sulit yang gua pikirkan”. Hanya saja, yang membuat semuanya jadi sangat sulit itu pikiran kita dan keluh kesah kita.

Ketika kita kesel, ngeluh, marah, masalah yang sebenarnya biasa-biasa saja, malah jadi sulit- malah jadi tambah rumit ke kepala. Ya memang ngga papa kita kesel, kita ngeluh, kita marah, saat punya masalah, asalkan kita ngga boleh nyerah. Namun, lebih bagus lagi ketika kita menjalaninya dengan keikhlasan, dengan terima lapang dada. Anggap aja masalah itu sebuah tantangan, bukan beban, kalau kita masih tetep ngeluh, kita pikirkan kalau ada masalah yang lebih sulit lagi daripada ini. Kalau masalah seperti ini saja tidak bisa diselesaikan, bagaimana dengan masalah selanjutnya ? Namun yang terpenting, kita ngga boleh nyerah. 

Yakinkan dalam diri kita, semua masalah/kesulitan itu bakal kita lewatin. Seperti, ingin memulai nge-Blog, ingin memulai jadi youtubers, ingin memulai ber-wirausaha, ingin mulai berkarier, namun semua itu sulit untuk dimulai dan dijalani nantinya. Bagaimana kalau awal saya buruk ? Bagaimana jika di tengah jalan nanti berhenti ? Bagaimana jika saya tidak berhasil ? Bagaimana dengan resiko yang saya dapatkan ? Semua pertanyaan takut itu kembalikan lagi ke kata “Yakinkan dalam diri kita, bahwa semua masalah/kesulitan itu bakal kita lewatin”. Yang terpenting itu, bukan berhasil atau tidaknya, tapi niat mau atau tidaknya kita memulai. Kalau kita terus berpikiran takut/negatif, kita ngga bakalan pernah melewati kesulitan itu, alias ngajedog wae/cicing-cicing wae/diem-diem bae (ngopi napa). Ibarat pertandingan sepak bola, antara menang atau kalah, tapi kita bukan pemain, melainkan penonton.

Setelah memulai, ternyata engga sesulit yang kita pikirkan kok. Kita ingin mulai nge-blog, tapi bingung mau nulis apa?, ketika kita yakinkan dalam diri kita untuk memulai menulis, ternyata menulis ngga sesulit yang kita kira. Kita ingin ber-wirausaha, tapi bingung ingin jualan apa?, ketika kita yakinkan dalam diri kita untuk berjualan pempek, ternyata ngga sesulit yang kita kira, dan juga yang lainnya. Semua itu tergantung dari niat dan kemauan kita untuk memulai.

Sekali lagi saya ulangi, saya berbicara masalah dalam hal apa saja. Dulu saya sulit untuk berkenalan dengan yang tidak saya kenal, dulu saya tidak berani sekolah tanpa teman yang saya kenal, dulu saya tidak berani ambil kegiatan ekstrakurikuler sendirian, dulu saya sulit untuk mulai mengarang cerita, dulu saya sulit untuk akrab dengan wanita, namun semua kesulitan itu, ternyata ngga sesulit yang saya kira. Setelah saya berani untuk memulai, ternyata rasa takut/sulit itu saya lewati dengan sendirinya. Kalau kita pikir sesuatu itu sulit, jika sudah dilewati, ada rasa senang tersendiri dalam diri kita yang tidak dirasakan oleh orang lain. Contohnya saya yang sulit untuk mengupdate postingan blog saya, saya bingung ingin memposting artikel apa lagi ? Ketika saya kuatkan kemauan untuk mengupdate, ternyata ngga sesulit yang saya kira. Setelah itu, ada rasa senang tersendiri dalam diri saya. #gembira

Kita bisa aja bermimpi untuk jadi artis hebat, untuk jadi pemain sepak bola terkenal, untuk jadi aktor ternama. Namun, kembali lagi ke diri kita saat ini, kalau itu semua sulit untuk terjadi, sulit untuk diperjuangkan. Yang pertama harus dilakukan adalah niat kemauan berani untuk memulai, ketika sudah memulai, ketika sudah semaksimal berusaha, ternyata ngga sesulit yang kita kira kok. Dan setelah itu, kita bakal menemukan masalah/kesulitan yang baru. Tentunya kalau kita pikir-pikir, ternyata memulai itu engga sesulit yang kita kira, kalau dibandingkan dengan masalah baru saat ini. Di saat kita mengeluh, tinggal kita pikirkan kalau ada masalah yang lebih sulit lagi daripada ini. Dan semua itu kembali lagi ke niat kemauan kita. 

Sebelum saya akhiri post ini, saya punya pesan, kita boleh kesel, kita boleh ngeluh, kita boleh marah, tapi tetep kita ngga boleh nyerah dengan masalah yang kita hadapi. Akan lebih bagus lagi, ketika kita terima lapang dada & keikhlasan hati. “Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan” (Q.S 94 : 6), Tuhan tidak akan memberi suatu ujian pada seseorang, di luar batas kemampuannya. So, nikmati segala proses kesulitannya, di samping itu ada hikmah dan pelajaran yang kita dapatkan.


Salam...








2 comments:

  1. Gua suka artikel ini,trima kasih telah membuka pikiran gua untuk memulai dan masuk ke dunia blogger.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama gan, semangat & selamat memulai nge-blog nya.

      Delete

Kalo mau hujat juga gpp koq, kasih komentar terburuk anda..

komentar reply