“Apa yang kita tanam,
itu lah yang kita tuai”. Pepatah itu baru terdengar pas gua duduk di bangku
SMK. Hampir bakal gua jadiin status di-facebook, sebelum terfikir di pikiran
gua, kalo ada temen gua juga yang ngedenger pepatah itu, berbarengan dengan
gua. Gak jadi dah. #JadiGakKeliatBijak
Kalo kita melihat
mereka-mereka yang sudah sukses, seperti, Kevin Anggara, Evan Dimas, Hanifan
Yudani, Jonatan Christie, Candra Wijaya (Pebulu tangkis masa lampau), dan yang
lain, sangat membuat orang-orang, dan juga diri kita ingin bisa
seperti mereka. Dan tentunya, mereka ngga langsung sukses begitu aja, ada perjuangan, dan semangat yang mereka tanam sebelum itu.
seperti mereka. Dan tentunya, mereka ngga langsung sukses begitu aja, ada perjuangan, dan semangat yang mereka tanam sebelum itu.
Dan melihat
mereka-mereka, sudah sangat terlihat jelas, kalo perjuangan dan yang mereka
tanam itu, bukan sekedar ikut-ikutan doang. Atau juga, kita bisa melihat ke
yang lebih kecil lagi, seperti orang tua kita. Orang tua kita yang sudah
menyekolahkan kita, membesarkan kita, memberi kita tempat tinggal, kerja
pagi-siang-malam. Dan apa yang dilakukan orang tua kita itu, bukan sekedar
hidup ikut-ikutan doang, bukan sekedar hidup numpang doang, mereka sedang
menanam untuk kehidupan mendatang. Khususnya untuk kita, agar kita bisa hidup,
dan melampaui mereka.
Ketika orang tua kita
berusaha menanam itu untuk kita, jadi, apa yang sedang kita tanam ? Hahh ?
Sayur-sayuran ? atau Pohon-pohonan ? Atau mungkin kita belum tau, ke depannya
mau ngapain, yang penting bisa seneng hari ini aja dulu, untuk besok dipikir
belakangan. Orang tua kita ber-susah payah hidup sampai sekarang ini, sampai
bisa menyekolahkan kita, sampai bisa menghidupi kita, sampai kita sudah
pubertas, dan masih berusaha menanam, untuk kehidupan mendatang, untuk kita,
namun, kita masih belum tau apa yang ingin kita tanam untuk mereka ataupun kita
sendiri ? Benar-benar luar biasa.
Pikirkan apa yang bisa
kita beri untuk orang tua kita di waktu mendatang, hidup bukan sekedar kayak
main game, kalo kalah bisa diulang lagi, yang diulang beberapa kali. Hidup cuma
sekali, kalo gagal, bakal sulit buat mulai lagi. Perlu yang namanya perjuangan
dan belajar, belajar hari ini ngga mungkin bisa sukses besok, atau 5 tahun
mendatang. Semuanya perlu proses, prosesnya adalah apa yang kita lakukan
sekarang ini, dan apa yang kita lakukan sekarang, membentuk di masa depan
nanti.
Hidup juga bukan untuk
sukses di dunia, tapi juga untuk kehidupan setelah dunia. Apa yang kita lakuin
sekarang, entah sesuatu yang baik, atau yang buruk, bakal ada yang mencatat itu
semua. Kita ngga tau, kapan ajal kita datang, ajal rahasia tuhan, jadi, hidup
mah harus baik aja. Bisa aja, kita buat buruk sekarang, ajal menjemput 5 menit
kemudian (semoga aja ngga), atau 3-5 hari kemudian. Hidup di dunia ngga lebih,
hanya sekedar ujian dan balasan. Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai,
atau biasa orang-orang nyebutnya karma. Karma pasti berlaku, ketika kita
berbuat jahat, kita akan mendapat balasan dari kejahatan yang kita lakukan di
lain waktu, begitu juga sebaliknya.
Terus berfikir baik,
kalo pikiran kita baik, pasti apa yang kita lakukan juga baik. Pikiran adalah
majikannya, dan anggota badan adalah anak buahnya. Kalo pikiran kita saja
buruk, sudah pasti apa yang kita lakukan itu ngga baik. Contohnya gini, Ada
temen lu yang pernah nge-bully lu, minta tolong pinjem uang, buat pulang naik
angkot karena ngga punya uang. Dan karena pikiran lu itu negatif, “Ahh, ngapain juga ngebantuin dia, dia juga
suka nge-bully gua”, kemudian lu ngga minjemin uang ke dia, dengan alesan
bohong ngga punya uang. Karma pasti berlaku, mungkin kalo lu berbuat baik,
minjemin uang ke dia, dia ngga bakal nge-bully lu lagi, justru malah berbuat
baik ke lu.
“Jangan
biarkan pikiran burukmu menguasai dirimu, kecuali ia mempunyai kaki dan tangan”-Unknown.
Hidup cuma sekali, jadi, hidup mah harus buat baik aja. Karena kita ngga tau,
kapan ajal kita datang, bisa aja besok, atau minggu depan, ajal rahasia Tuhan. Apa
yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Kalo kita pengen jadi pemain sepak bola
terkenal, kita harus menanam bakat-bakat sepak bola dari sekarang. Ngga mungkin
kita jadi Aktor pemain film yang hebat begitu saja, kalo kita ngga menanam
bakat-bakat dunia akting dari sekarang. Terus tanam sesuatu yang baik (bukan
sayur-sayuran, atau juga buah-buahan), maka hal-hal baik juga yang akan kita
tuai di kemudian hari.
Salam.....
*Mungkin ini
terlalu singkat, seperti pertemuanku dengan dirimu, yang hanya sebatas kenal
saja, kemudian berpisah, dan meninggalkan rasa cinta yang tak kunjung hilang. #wkwkwkwk
#iseng aja #flashback_kan_lu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kalo mau hujat bolehh..