Sunday, December 23, 2018

Apa yang Kita Lakukan Sekarang, Membentuk di Masa depan Nanti


“Apa yang kita tanam, itu lah yang kita tuai”. Pepatah itu baru terdengar pas gua duduk di bangku SMK. Hampir bakal gua jadiin status di-facebook, sebelum terfikir di pikiran gua, kalo ada temen gua juga yang ngedenger pepatah itu, berbarengan dengan gua. Gak jadi dah. #JadiGakKeliatBijak

Kalo kita melihat mereka-mereka yang sudah sukses, seperti, Kevin Anggara, Evan Dimas, Hanifan Yudani, Jonatan Christie, Candra Wijaya (Pebulu tangkis masa lampau), dan yang lain, sangat membuat orang-orang, dan juga diri kita ingin bisa
seperti mereka. Dan tentunya, mereka ngga langsung sukses begitu aja, ada perjuangan, dan semangat yang mereka tanam sebelum itu.

Dan melihat mereka-mereka, sudah sangat terlihat jelas, kalo perjuangan dan yang mereka tanam itu, bukan sekedar ikut-ikutan doang. Atau juga, kita bisa melihat ke yang lebih kecil lagi, seperti orang tua kita. Orang tua kita yang sudah menyekolahkan kita, membesarkan kita, memberi kita tempat tinggal, kerja pagi-siang-malam. Dan apa yang dilakukan orang tua kita itu, bukan sekedar hidup ikut-ikutan doang, bukan sekedar hidup numpang doang, mereka sedang menanam untuk kehidupan mendatang. Khususnya untuk kita, agar kita bisa hidup, dan melampaui mereka.

Ketika orang tua kita berusaha menanam itu untuk kita, jadi, apa yang sedang kita tanam ? Hahh ? Sayur-sayuran ? atau Pohon-pohonan ? Atau mungkin kita belum tau, ke depannya mau ngapain, yang penting bisa seneng hari ini aja dulu, untuk besok dipikir belakangan. Orang tua kita ber-susah payah hidup sampai sekarang ini, sampai bisa menyekolahkan kita, sampai bisa menghidupi kita, sampai kita sudah pubertas, dan masih berusaha menanam, untuk kehidupan mendatang, untuk kita, namun, kita masih belum tau apa yang ingin kita tanam untuk mereka ataupun kita sendiri ? Benar-benar luar biasa.

Pikirkan apa yang bisa kita beri untuk orang tua kita di waktu mendatang, hidup bukan sekedar kayak main game, kalo kalah bisa diulang lagi, yang diulang beberapa kali. Hidup cuma sekali, kalo gagal, bakal sulit buat mulai lagi. Perlu yang namanya perjuangan dan belajar, belajar hari ini ngga mungkin bisa sukses besok, atau 5 tahun mendatang. Semuanya perlu proses, prosesnya adalah apa yang kita lakukan sekarang ini, dan apa yang kita lakukan sekarang, membentuk di masa depan nanti.

Hidup juga bukan untuk sukses di dunia, tapi juga untuk kehidupan setelah dunia. Apa yang kita lakuin sekarang, entah sesuatu yang baik, atau yang buruk, bakal ada yang mencatat itu semua. Kita ngga tau, kapan ajal kita datang, ajal rahasia tuhan, jadi, hidup mah harus baik aja. Bisa aja, kita buat buruk sekarang, ajal menjemput 5 menit kemudian (semoga aja ngga), atau 3-5 hari kemudian. Hidup di dunia ngga lebih, hanya sekedar ujian dan balasan. Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai, atau biasa orang-orang nyebutnya karma. Karma pasti berlaku, ketika kita berbuat jahat, kita akan mendapat balasan dari kejahatan yang kita lakukan di lain waktu, begitu juga sebaliknya.

Terus berfikir baik, kalo pikiran kita baik, pasti apa yang kita lakukan juga baik. Pikiran adalah majikannya, dan anggota badan adalah anak buahnya. Kalo pikiran kita saja buruk, sudah pasti apa yang kita lakukan itu ngga baik. Contohnya gini, Ada temen lu yang pernah nge-bully lu, minta tolong pinjem uang, buat pulang naik angkot karena ngga punya uang. Dan karena pikiran lu itu negatif, “Ahh, ngapain juga ngebantuin dia, dia juga suka nge-bully gua”, kemudian lu ngga minjemin uang ke dia, dengan alesan bohong ngga punya uang. Karma pasti berlaku, mungkin kalo lu berbuat baik, minjemin uang ke dia, dia ngga bakal nge-bully lu lagi, justru malah berbuat baik ke lu.

“Jangan biarkan pikiran burukmu menguasai dirimu, kecuali ia mempunyai kaki dan tangan”-Unknown. Hidup cuma sekali, jadi, hidup mah harus buat baik aja. Karena kita ngga tau, kapan ajal kita datang, bisa aja besok, atau minggu depan, ajal rahasia Tuhan. Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Kalo kita pengen jadi pemain sepak bola terkenal, kita harus menanam bakat-bakat sepak bola dari sekarang. Ngga mungkin kita jadi Aktor pemain film yang hebat begitu saja, kalo kita ngga menanam bakat-bakat dunia akting dari sekarang. Terus tanam sesuatu yang baik (bukan sayur-sayuran, atau juga buah-buahan), maka hal-hal baik juga yang akan kita tuai di kemudian hari.

M.C.W kehidupan


Salam.....




  


*Mungkin ini terlalu singkat, seperti pertemuanku dengan dirimu, yang hanya sebatas kenal saja, kemudian berpisah, dan meninggalkan rasa cinta yang tak kunjung hilang. #wkwkwkwk #iseng aja #flashback_kan_lu



No comments:

Post a Comment

Kalo mau hujat juga gpp koq, kasih komentar terburuk anda..

komentar reply